Sebenarnya penggunaan “upon” sudah sangat jarang digunakan sekarang. On adan upon dipakai guna menunjukkan keterangan tempat, dimana posisi “menempel di atas permukaan suatu object”. Namun demikian, dalam kata kerja phrase “depend on” atau “rely on”,” juga bisa digunakan upon.
Penggunaan “upon” digunakan untuk menyatakan bahwa posisi yang dimaksud berada di atas yang mengucapkan. Lihat contoh dibawah ini :
- Dinny is on the six floor. (Hanya mengungkapkan bahwa Dinny berada di lantai 6).
- He is upon the six floor. (Kalimat ini selain menyatakan bahwa Dinny berada di lantai 6, berada diatas yang mengucapkan misalnya berada di lantai 2).
Kalau misalnya Dinny ada di lantai 1, kalimatnya dapat ditulis:
- My husband is down on the First floor.
Atau cukup dengan menggunakan ON:
- My husband is on the First floor.
Jadi, “upon” sebenarnya penggabungan UP + ON. Lawan (antonym) dari “up” adalah “down”.
Di kalimat berikut berikut hanya digunakan ON tidak lazim dengan upon:
- The laptop is on.
- get turned on. (terangsang)
- turn it on/off. (hidupkan/matikan)
- on and off. (hidup/ada kemudian mati/tidak ada lagi).
Dan, di kalimat berikut hanya dapat digunakan UPON:
- Once upon a time, there was a mighty but evil dragon.
- upon hearing of the explosion, we ran. (upon = thereafter).
Penggunaan in dan on digunakan tergantung konteksnya. Kalau objeknya digenggam atau di dalam kepalan tangan, gunakan IN, sedangkan kalau menempel di tangan, gunakan ON.
- I have 10 coin. Six coin are in my right hand while the others are in my left hand.
- Freeman usually drawing tattoo on their hands or even on all their body.